Langkah Bijak Pemerintah Atasi Meningkatnya Kurs

Menyikapi melemahnya nilai rupiah yang anjlok hingga menyentuh angka Rp 15.000, pemerintah tentu dibuat bingung pula. Kekhawatiran akan krisis ekonomi yang mungkin berulang seperti tahun 1998, mulai disikapi bijak oleh pemerinah. Terlebih dengan hengkangnya beberapa investor luar negeri dari pasar ekonomi, mau tak mau semakin berpengaruh. Bila sebelumnya banyak investor yang mulai berinvestasi di bisnis perekonomian Indonesia, kini tidaklah lagi.

Kondisi tersebut tentunya semakin terasa dan mempengaruhi lesunya perekonomian dalam negeri. Meskipun demikian, ternyata pakar ekonomi banyak menyikapinya dengan hal yang lain. Banyak pakar ekonomi yang pada akhirnya memberi pendapat dan saran, guna membantu membaiknya perekonomian dalam negeri. Salah satunya tentu saja dengan tidak terlalu mengandalkan kondisi perekonomian dalam negeri dengan kondisi di luar negeri.

Sudah seharusnya Indonesia berusaha memperbaiki perekonomian dalam negeri, agar tak terlalu terasa dampak lebih buruk dari luar negeri. Ada baiknya memang pemerintah mulai memfokuskan kembali pembangunan infrastruktur yang mungkin masih terbengkalai. Melanjutkan kembali program pembangunan yang sebelumnya direncanakan adalah langkah terbaik, sebagai langkah awal. Tak hanya itu, realisasikan pula beberapa kebijakan pada paket deregulasi serta debirokratisasi.

Pastikan debirokratisasi yang telah terbit tetap konsisten hingga mencapai target yang ditentukan. Cara ini akan lebih efektif dalam mendorong daya beli dan konsumsi masyarakat terhadap produk dalam negeri. Tak hanya itu, hal tersebut pun akan berdampak positif dan berbalik arah ke sesuatu yang lebih baik pada perekonomian dalam negeri. Pemerintah pun harus lebih aware lagi dengan kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar yang belakangan mulai mengkhawatirkan.

Bukannya tanpa alasan tentu, mengingat ekspektasi masyarakat terkait perekonomian sendiri digambarkan melalui kurs tersebut. Untuk itulah mengapa pemerintah harus lebih menjaga kurs tetap stabil atau setidaknya tidak meningkat ke tahap yang lebih mengkhawatirkan kembali. Intervensi tetaplah harus dilakukan, namun dengan tidak mengesampingkan ketersediaan devisa negara sendiri. Bank Indonesia dan pemerintah dapat bekerjasama untuk menjaga ekspektasi masyarakat tidak semakin mengarah negatif dan berdampak parah.

0 comments

Write a Comment

Fields with * are required